Senin, 05 Desember 2016

Filosofi MATOA Bagi Manusia Papua Oleh Mervin Arison Asmuruf

Dalam Kesempatan ini saya hendak mengajak pembaca untuk bersama memaknai Filosofi Matoa Bagi Peradaban Manusia Papua dalam Kehidupan Sosial – Ekonomi Masyarakatnya.  
Matoa (Pometia Sp.) adalah salah satu jenis tanaman kehutanan endemik asli papua dan juga merupakan salah satu jenis tanaman  yang kualitas kayunya cukup baik untuk digunakan dalam kegiatan pertukangan & memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. Selain Kayunya, Buah Matoa-pun enak untuk dimakan. Pohon Matoa tumbuh subur di alam Tanah Papua.
Dalam ilmu kehutanan, matoa merupakan salah satu jenis tanaman kehutanan yang dalam masa pertumbuhannya membutuhkan naungan atau dalam ilmu pertumbuhan tanaman disebut tanaman toleran. Sehingga matoa yang masih dalam fase pertumbuhan semai hingga tiang, sangat membutuhkan tanaman lain untuk berlindung dari sengatan cahaya matahari langsung. Namun apabila sudah berada pada fase pertumbuhan pancang dan pohon, jika terkena sengatan sinar matahari langsung justru akan dengan cepat memacu pertumbuhan Matoa bahkan bisa lebih cepat tumbuh dan berkembang dari tanaman yang awalnya menaungi Matoa. Matoa pada fase pohon tersebut tumbuh lebih cepat namun tidak menghalangi tanaman lain untuk bertumbuh dan juga tidak mengakibatkan kematian bagi tanaman lainya. Ini setidaknya merupakan pertumbuhan Matoa menurut ilmu pertumbuhan tanaman berdasarkan Ilmu Kehutanan yang saya pelajari, jika dari pertumbuhan Matoa ini kita coba untuk merefleksikannya dalam kehidupan Sosial – Ekonomi Manusia Papua.
Pada sekitar tahun 1923, Isack Samuel Kijne datang ke Papua dan memulai pelayanannya di Bumi New Guinea (Sekarang Tanah Papua) melalui Mansinam hingga berakhir di Miei sekitar tahun 1958. Buah dari pelayanannya ini, kini kita sebagai generasi muda Papua dapat mengenyam pendidikan di berbagai bidang. Setelah IS Kijne, Perkembangan peradaban Manusia Papua terus berlanjut dengan hadirnya banyak Pelayan Tuhan, Guru-guru Jemaat, Tenaga Pendidik sampai Tenaga Medis yang ikut berpartisipasi dalam Pembangunan Manusia Papua dari Generasi ke Generasi hingga saat ini. Isack Samuel Kijne telah meletakan Peradaban Bagi Orang Papua namun dalam perkembangannya tidak sedikit dari mereka yang ikut dalam proses membangun orang papua adalah mereka yang bukan orang asli papua. Banyak diantara saudara/I kita yang bukan orang asli Papua juga ikut berperan dalam memanusiakan manusia Papua. Ini membuktikan bahwa perkembangan manusia papua tidak terlepas dari kontribusi dan kerja-kerja nyata orang-orang Non Papua.
Yang menarik disini yakni Peradaban Manusia Papua sampai saat ini tidak pernah mengesampingkan Orang Non Papua yang telah banyak ikut dalam membangun orang papua. Tidak jarang dari mereka diberikan penghargaan untuk menduduki posisi-posisi penting baik sebagai Pemuka Agama maupun dalam lembaga Pendidikan, Birokrasi Pemerintahan dan Politik. Ini membuktikan bahwa Manusia Papua begitu menghargai Mereka yang telah berjasa dan ikut membangun sebuah peradaban Manusia Papua yang setidaknya selalu membaik dari waktu ke waktu.
Dari tulisan ini sedikit banyak telah memberikan informasi kepada pembaca mengenai Kesamaan Pertumbuhan Pohon Matoa sebagai tanaman endemik asli Papua dengan Perkembangan Sikap dan Karakter Manusia Papua, Juga setidaknya sudah dapat mengambarkan sebuah Perkembangan Peradaban Manusia Papua yang mana kehidupannya tidak terlepas dari Alam dan Lingkungan tempat Manusia Papua itu Hidup dan Berkembang dari waktu ke waktu secara turun-temurun. Alam dan lingkungannya juga mempunyai peran penting dalam membentuk sikap karakter manusia, karena sejatinya Manusia Itu belajar dari Alam.   
Akhirnya saya mengucapkan Terima Kasih kepada Para Pelayan Tuhan, Kaum Ulama, Tenaga Pendidik dan Tenaga Medis yang dalam keterbatasanya telah ikut berpartisipasi dalam Sebuah Pembangunan Peradaban Manusia Papua.

“Bangsa Yang Besar Adalah Bangsa Yang Menghargai Jasa Pahlawannya”
Terima Kasih Pahlawan Kami yang telah ikut membangun Kecerdasan Intelektual, Kecerdasan Emosional & Kecerdasan Spiritual Manusia Papua
GOD Bless The Land Of Papua

Tidak ada komentar:

Posting Komentar