Senin, 03 Februari 2020

Mervin Asmuruf : HUT PI Ke 165, Injil Untuk Siapa ??


Pada Tanggal 5 Februari 1855, Ottow & Geisller Menginjakan Kaki di Tanah Papua Yang Kala Itu Dikenal Dengan Sebutan New Guinea. Missionaris Ottow & Geisller Datang Dengan Missi Pekabaran Injil & Dengan Nama Tuhan Mereka Menginjakan Kaki di Pulau Mansinam Untuk Menyatakan Terang Kasih Tuhan di Tanah Papua.

Tanggal 5 Februari Setiap Tahun Selalu Dikenang Sebagai Tanda Proklamasi Iman & Kepercayaan Akan Keselamatan Manusia Papua. Tahun 2020 Ini Kita Kembali Merayakan Hari Jadi Pekabaran Injil Yang Ke 165 Tahun.
Hal Ini Merupakan Sebuah Refleksi Perjalanan Kabar Keselamatan & Pertumbuhan Iman Atas Kobaran Injil Yang Sedang Menyala-nyala di Tengah Tantangan Era Globalisasi Saat Ini.

Semangat Ottow & Geisller Mengabarkan Injil Tidak Didasarkan Atas Nama Gereja Ataupun Doktrinasi Kekristenan Tertentu Namun Kabar Keselamatan Itu Kini Tetap Menyala di Tanah Papua.
Benih Injil Yang Disemaikan Oleh Missionaris Itu Kini Telah Tumbuh Dalam Karya Pelayanan Yang Diwujudkan Dengan Hadirnya Berbagai Denominasi Gereja & Doktrin Pelayanan Kekristenan Serta Berbuah Pertumbuhan Iman & Kepercayaan Kepada Yesus Kristus.
Namun Yang Harus Kita Kritisi Juga Yakni Kehadiran Gereja Sebagai Tungku Untuk Selalu Menyalakan Api Injil itu Telah Dinikmati Oleh Seluruh Umat Kristen di Tanah Papua, Terlebih Khusus Orang Asli Papua, Mengapa Demikian ??.

Jika Kita Lihat & Amati Saat Ini, Yang Menjadi Para Pelaku Narkoba, MIRAS & Aibon Serta Aksi-Aksi Kejahatan & Kekerasan di Tanah Papua Hampir Sebagian Besar Adalah Umat Kristen.
Hal Ini Seharusnya Mendapat Perhatian Besar Dari Gereja, Apa Perhatian Gereja Terhadap Umatnya. Gereja Harus Hadir & Menghampiri Mereka Dengan Cinta & Kasih Sesuai Dengan Terang Injil Itu.
Belum Lagi Jika Kita Diskusikan Mengenai Masalah Kemanusiaan Yang Menimpa Umat Kristen di Nduga, Dimana Peran GEREJA ??.
Gereja Harus Hadir Sebagai Wadah Untuk Menolong Umat Yang Tersesat, Tertindas Bahkan Terisolasi & Termarginalkan. Gereja Harus Bersuara Keras & Tegas Serta Berdiri di Garda Terdepan Untuk Menyuarakan Masalah Sosial Yang Sedang Menggerogoti Setiap Sendi & Tatanan Kehidupan Serta  Pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) Yang Terjadi Atas Umatnya.

Dengan Berbagai Problem Yang Telah Dikemukakan Seharusnya Perayaan HUT PI Jangan Hanya Dijadikan Sebagai Acara Ceremonial Tahunan Ataupun 5 Tahunan Yang Menelan Biaya Cukup Fantastis Tetapi Melalui Perayaan PI Semua Denominasi Gereja Harus Bersatu Padu Dalam Merefleksi Serta Menentukan Arah Serta Tujuan Penatalayanan Kekristenan Yang Mencerminkan Nilai-Nilai Injil Kristus.

Akhirnya Saya Mengucapkan Selamat Merayakan Hari Pekabaran Injil Yang Ke 165 Tahun
Kiranya Melalui Terang Injil Kristus Kita Deklarasikan Iman & Kepercayaan Kepada Yesus Kristus Serta Pelayanan & Cinta Kasih Bagi Sesama

WARTAKAN INJIL, DAMAIKAN BUMI

TUHAN MEMBERKATI